ILMU BUDAYA DASAR
KELOMPOK 3, KONSEP KE 3
MANUSIA DAN PENDERITAAN
DISUSUN OLEH:
1. I NYOMAN AGUS KHAN THEUX, 23318869
2. MUHAMMAD RIZKY FADILLAH, 24318386
3. MUHAMMAD FITRAH LUTFIANSYAH,24318639
4. RIFQI DWI PRAWIRA KALUKU, 26318154
KELAS 1TB02
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2018
1.
PENGERTIAN PENDERITAAN
Dikutip dari buku Nugroho dan Muchji (1996:103)
Penderitaan berasal dari kata
derita yang artinya menahan atau menanggung.Derita artinya menanggung atau
merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.Penderitaan itu dapat berupa lahir
atau batin.
Penderitaan
termasuk realitas dunia dan manusia.Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat,
ada yang berat ada juga yang ringan.Namun peranan individu juga menentukan
berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Dapat pula penderitaan merupakan suatu energy untuk bangkit bagi seseorang,
atau sebagai langkah awal untuk mencapai kebahagiaan dan kenikmatan.
Penderitaan
akan dialami oleh setiap orang, hal itu sudah merupakan resiko hidup. Tuhan
memberi kesenangan dan kebahagiaan pada umatnya, tetapi juga memberikan
penderitaan dan kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk
tidak berpaling dari-Nya.Untuk itu manusia telah diberikan tanda atau wangsit
sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap
peringatan yang diberikan-Nya?Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi
sebagai permunculan rasa tidak sadar manusia waktu tiduratau mengetahui dengan
membaca sesuatu tentang terjadinya penderitaan. Manusia sebagai homo religious
Tuhan telah memberikannya banyak kelebihan dibandingkan dengan makhluk
ciptaannya yang lain. Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang dialaminya
akan cepat menyadarkan dirinya untuk bertobat kepada-Nya dan bersikap pasrah
akan nasib yang ditentukan Tuhan atas dirinya. Dalam kepasrahan demikian akan
diperoleh suatu kedamaian dalam hatinya, sehingga secara perlahan akan
berkurang penderitaan yang dialaminya, untuk akhirnya masihbersyukur bahwa
Tuhan tidak memberikan cobaan yang lebih berat dari yang dialaminya
Baik
dalam Al Quran maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang
menguraikan tentang penderitaan yang dialami oleh manusia atau berisi
peringatan bagi manusia akan adanya penderitaaan. Tetapi umumnya manusia kurang
memperhatikan peringatan tersebut, sehingga manusia mengalami penderitaan.
Hal itu misalnya dalam surat Al Insyiqoq:6
dinyatakan “manusia ialah makhluk yang hidupnya penuh perjuangan. Ayat tersebut
harus diartikan, bahwa manusia harus bekerja keras untuk dapat melangsungkan
hidupnya.Untuk kelangsungan hidup ini manusia harus menghadapi alam (menaklukan
alam), menghadapi masyarakat sekelilingnya, dan tidak boleh lupa untuk taqwa
terhadap Tuhan. Apabila manusia melalaikan salah satu darinya, atau kurang
sungguh-sungguh menghadapinya, maka akibatnya manusia akan menderita.
Berbagai
kasus penderitaan tedapat dalam kehidupan.Banyaknya macam kasus penderitaan
sesuai dengan lika-liku kehidupan manusia.Terdapat 2 penderitaan yang biasa
dialami setiap manusia yaitu penderitaan fisik dan psikis.Penderitaan fisik
dapat diatasi secara medis untuk mengurangi dan menyembuhkannya.Sedangkan
penderitaan psikis, penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalam
menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.Para ahli lebih banyak memantu
saja.Sekali lagi semuanya itu merupakan resiko karena seseorang mau hidup.
2. UNSUR-UNSUR
PENDERITAAN
Dikutip dari buku Nugroho dan Muchji (1996:104-109)
1.
Siksaan
Siksaan dapat diartikan
sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat berupa siksaan jiwa dan
rohani.Akibat siksaan yang dialami seseorng timbullah penderitaan.Siksaan atau
penyiksaan digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit yang
menghancurkan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik
secara fisik maupun psikologis, dengan sengaja dilakukan seseorang dengan
tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, pemaksaan informasi, propaganda,
pengkuan palsu dan tujuan politik kekuasaan dapat disebut sebagi penyiksaan
Di dalam kitab suci diterangkan jenis dan
ancaman siksaan yang dialami manusia di akhiat nanti, yaitu siksaan bagi
orang-orang musyrik, dengki, memfitnah, mencuri, dan sebagainya. Dengan
siksaan-siksaan itu, Allah tidak akan menganiaya mereka, namun merekalah yang
menganiaya diri mereka sendiri dengan dosa-dosa yang diperbuat.
Siksaan
dalam kehidupan sehari-hari juga selalu terjadi dan biasanya termuat dalam
media massa seperti kasus penyiksaan, perampokan, penculikan, pemerkosaan,
pembunuhan dan lain-lain.
Berikut siksaaan yang bersifat psikis:
·
Kebimbangan, siksaan ini terjadi ketika
manusia sulit untuk menentukan pilihan yang mana akan meraka ambil dan mereka
tidak ambil. Situasi ini sangat membuat psikis manusia tidak stabil dan butuh
pertimbangan yang amat sangat sulit.
·
Kesepian, merupakan perasaan sepi yang
amat sangat tidak diinginkan oleh setiap manusia. Pada hakikatnya manusia itu
adalah makhluk yang bersosial ,hidup bersama dan tidak hidup seorang
diri.Faktor ini dapat mengakibatkan depresi kejiwaan yang berat dan merupakan
siksaan paling mendalam yang menimpa rohani manusia
·
Ketakutan, adalah suatu reaksi psikis
emosional terhadap sesuatu yang ditakuti oleh manusia.Bila rasa takut itu
dibesar besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia
Beberapa
penyebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara lain:
1. Claustrophobia
dan Agoraphobia
Claustrophobia
adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup. Agoraphobia adalah ketakutan yang
disebabkan seseorang berada di tempat terbuka
2. Gamang
Yaitu
ketakutan bila seseorang berada di tempat yang tinggi.Misalnya seseorang sedang
menaiki sebuah jembatan gantung yang di bawahnya terdapat jurang yang sangat
dalam.
3. Kegelapan
Merupakan
ketakutan yang dialami seseorang bila berada di tempat yang gelap dikarenakan
dalam pikirannya muncul sesuatu yang ditakuti misalnya setan atau pencuri.
4. Kesakitan
Merupakan
ketakutan oleh rasa sakit yang akan dialami. Contohnya takut untuk disuntik
5. Kegagalan
Merupakan
ketakutan dari seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan
dijalankan mengalami kegagalan. Contohnya seseorang yang patah hati tidak mudah
untuk bercinta kembali, karena takut kegagalan akan menemuinya lagi.
2. Kekalutan Mental
Penderitaan
batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental.Secara lebih
sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan
seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan
bertingkah laku secara kurang wajar. Gejala permulaan bagi seseorang yang
mengalami kekalutan mental
adalah:
• Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
• Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
adalah:
• Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
• Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap
gangguan kejiwaan adalah :
Gangguan
kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bais jasmana maupun
rohani
• Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif
• Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan
• Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif
• Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan
Sebab-sebab
timbulnya kekalutan mental :
a. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan social
b. Terjadinya konflik sosial budaya
c. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
a. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan social
b. Terjadinya konflik sosial budaya
c. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
Bentuk
frustasi antara lain :
1. Fiksasi; adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu.
2. Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
3. Proyeksi, merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain.
4. Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan.
5. Autisme; ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.
6. Narsisme; adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain.
7. Identifikasi; adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya.
1. Fiksasi; adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu.
2. Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
3. Proyeksi, merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain.
4. Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan.
5. Autisme; ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.
6. Narsisme; adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain.
7. Identifikasi; adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya.
Penderitaan
kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1. orang yang terlalu mengejar materi
2. anak-anak muda usia
3. wanita
4. orang yang tidak beragama
1. orang yang terlalu mengejar materi
2. anak-anak muda usia
3. wanita
4. orang yang tidak beragama
3. Penderitaan dan
Perjuangan
Setiap
manusia pasti mengalami penderitaan, baik secara berat ataupun
ringan.Penderitaan adalah bagian dari kehidupan yang setiap orang pasti
mengalaminya , baik secara berat ataupun ringan.Penderitaan adalah bagian kehidupan
manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri
untuk berusaha mengurangi penderitaan itu usia itu semaksimal mungkin, bahkan
menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah makhluk berbudaya,
dengan budaya tersebutlah penderitaan yang mengancam dapat teratasi. Hal ini
membuat manusia reaktif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain
yang melihat atau mengamati penderitaan. Penderitaan dikatakan sebagai kodrat
manusia, yang artinya sudah menjadi konsekuensi hidup manusia, bahwa manusia
hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita.Karena
itu manusia harus selalu optimis, dan tidak .menganggap hidupnya adalah
rangkaian penderitaan.
Allah
berfirman dalam surat Arra’du ayat 11, bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib
seseorag kecuali orang itu sendiri yang berusaha merubahnya. Pembebasan dari
penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup.Caranya ialah
berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar.
3. MACAM-MACAM PENDERITAAN
Berdasarkan
buku karangan M Arifin. (2001:102-103)
Beberapa jenis penderiaanyang dialami oleh
manusia
1.Penderitaan dari kelahiran
2..Penderitaan dari kesakitan
3.Penderitaan dari kematian
4.Penderitaan dari kesedihan
5.Penderitaan dari rohani
6.Penderitaan akibat berpisah dengan sesuatu/seseorang yang kita cintai
7. Penderitaan akibat tidak dicapai apa yng dicita-citakan (yang diinginkan atau didambakan)
8. Penderitaan dari rasa takut
1.Penderitaan dari kelahiran
2..Penderitaan dari kesakitan
3.Penderitaan dari kematian
4.Penderitaan dari kesedihan
5.Penderitaan dari rohani
6.Penderitaan akibat berpisah dengan sesuatu/seseorang yang kita cintai
7. Penderitaan akibat tidak dicapai apa yng dicita-citakan (yang diinginkan atau didambakan)
8. Penderitaan dari rasa takut
Penderitaan
dari Kelahiran
Pada saat manusia dilahirkan dengan terlahir sebagai sesorang yang
tidak normal itu merupakan suatu penderitaan dari kelahiran mereka.Akibatnya,
banyak bayi yang tak tak dapat bertahan hidup setelah dilahirkan, tapi ada pula
yang bertahan hidup setelah dilahirkan walau akhirnya tak dapat bertahan
lama.Namun diantaranya, ada pula segelintir harapan untuk bayi-bayi tersebut di
dalam hidupnya, yang akhirnya tetap dapat berrtahan hidup selama bertahun-tahun
lamanya.
Contohnya zaman sekarang banyak bayi bayi yang terlahir sebagai tak normal, seperti bayi yang memiliki dua muka, bayi yang memiliki dua kepala hingga bayi yang memiliki jantung diluar tubuh,
Contohnya zaman sekarang banyak bayi bayi yang terlahir sebagai tak normal, seperti bayi yang memiliki dua muka, bayi yang memiliki dua kepala hingga bayi yang memiliki jantung diluar tubuh,
Penderitaan dari Kesakitan
“Sakit adalah persepsi
seseorang bila merasa kesehatannya terganggu. Penyakit adalah proses fisik dan
patofisiologis yang sedang berlangsung dan dapat menyebabkan keadaan tubuh atau
pikiran menjadi abnormal. Sakit dan penyakit itu beda. Seseorang dapat agak
merasa sehat (tidak ada sakit maupun penyakit), namun jika merasa tak sehat,
itulah sakit. Dengan cara serupa, seseorang yang fisiknya tidak sehat bisa
mengidap penyakit, namun jika merasa sepenuhnya sehat, mereka tidak sehat.
Orang dapat mengidap tekanan darah tinggi yang berbahaya, maupun ancaman
serangan jantung maupun stroke yang fatal, meskipun masih merasa sehat.Model
biopsikososial menjelaskan perbedaan antara proses patologis aktual yang
menyebabkan penyakit, dan persepsi pasien atas kesehatan dan pengaruh sakit
terhadapnya, disebut sakit. Sakit lebih dominan menyangkut sebuah tanda dari
perasaan tidak enak yang kita rasakan.kita akan menemukan obat dari rasa sakit
kita apa bila kita tahu diagnosa sakit kita.
Penderitaan dari kematian
Kematian atau ajal adalah akhir dari kehidupan, ketiadaan nyawa dalam
organisme biologis. Semua makhluk hidup pada akhirnya akan mati secara
permanen, baik karena penyebab alami seperti penyakit atau karena penyebab
tidak alami seperti kecelakaan. Setelah kematian, tubuh makhluk hidup mengalami
pembusukan. Kematian pasti terjadi di setiap manusia, setiap manusia mengalami
kematian dengan cara yang berbeda. Beberapa jenis kematian jika dilihat dari
keadaannya yaitu kematian yang terjadi secara tiba-tiba dan kematian yang
terjadi karena penyakit yang dihadapinya dengan seiring waktu lalu terjadilah
yang namanya kematian, ada pula kematian yang terjadi karena dibunuh oleh
seseorang, bahkan ada juga yang mati dengan cara membunuh dirinya sendiri.
Biasanya jika suatu kematian datang secara tiba tiba, itu mengakibatkan penderitaan
di kalangan keluarga dan rekan-rekannya, mereka bisa saja shock atau bahkan
tidak percaya dengan apa yang terjadi. Kematian secara tiba tiba pun
mengakibatkan penderitaan bagi yang mengalaminya jika masih ada sesuatu atau
janji yang belum sempat dikerjakan atau dilaksanakan di dunia ini.
Penderitaan dari kesediahan
Kesedihan adalah suatu emosi
yang ditandai oleh perasaan tidak beruntung, kehilangan, dan
ketidakberdayaan.Saat sedih, manusia sering menjadi lebih diam, kurang
bersemangat, dan menarik diri.Kesedihan dapat juga dipandang sebagai penurunan
suasana hati sementara, sementara depresi sering dicirikan dengan penurunan
suasana hati yang persisten dan besar yang kadang disertai dengan gangguan
terhadap kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatanhariannya.
Setiap manusia pasti pernah mengalami apa itu yang disebut dengan kesedihan, kesedihan yang sedang terjadi mengakibatkan penderitaan apalagi jika kesedihan yang berkepanjangan, hal tersebut dapat mengakibatkan penderitaan yang berkepanjangan pula.Kesedihan yang mendalam biasanya banyak terjadi di kalangan wanita, karena sebagian besar wanita berfikir dengan melalui perasaannya, sehingga cukup sulit untuk menghentikan sebuah kesedihan yang sedang mereka alami. Kesedihan datang dengan berbagai cara, dan pasti akan dialami oleh setiap manusia dari mulai bayi, anak kecil, remaja, dewasa hingga orang tua sekalipun pasti akan mengalaminyaPenderitaan dari jasmani dan rohani
Setiap manusia pasti pernah mengalami apa itu yang disebut dengan kesedihan, kesedihan yang sedang terjadi mengakibatkan penderitaan apalagi jika kesedihan yang berkepanjangan, hal tersebut dapat mengakibatkan penderitaan yang berkepanjangan pula.Kesedihan yang mendalam biasanya banyak terjadi di kalangan wanita, karena sebagian besar wanita berfikir dengan melalui perasaannya, sehingga cukup sulit untuk menghentikan sebuah kesedihan yang sedang mereka alami. Kesedihan datang dengan berbagai cara, dan pasti akan dialami oleh setiap manusia dari mulai bayi, anak kecil, remaja, dewasa hingga orang tua sekalipun pasti akan mengalaminyaPenderitaan dari jasmani dan rohani
Penderitaaan akibat berpisah dari orang yang kita cintai
Setiap pertemuan pasti ada
yang namanya perpisahan.Dalam suatu pertemuan yang berlangsung singkat,
sementara sebelumnya mereka sudah sangat jarang bertemu, apalagi jika kita
bertemunya dengan seseorang yang dicintai lalu pertemuan yang terjadi sangat
singkat.
Jika seseorang yang akan melakukan perjalanan panjang, yang tidak tahu kapan akan kembali misalnya dia adalah keluarga kita, pasti penderitaan akibat berpisah akan terjadi dan sangat terasa.Penderitaan akibat tidak dicapai apa yang dicita-citakan Setiap manusia pasti memiliki keinginan, keinginan mereka pun berbeda-beda, jika sesuatu yang diinginkan manusia tersebut belum berhasil atau gagal, sementara upaya yang dilakukan sudah maksimal, hal tersebut dapat mengakibatkan penderitaan.
Jika seseorang yang akan melakukan perjalanan panjang, yang tidak tahu kapan akan kembali misalnya dia adalah keluarga kita, pasti penderitaan akibat berpisah akan terjadi dan sangat terasa.Penderitaan akibat tidak dicapai apa yang dicita-citakan Setiap manusia pasti memiliki keinginan, keinginan mereka pun berbeda-beda, jika sesuatu yang diinginkan manusia tersebut belum berhasil atau gagal, sementara upaya yang dilakukan sudah maksimal, hal tersebut dapat mengakibatkan penderitaan.
Penderitaan dari rasa
takut
Bila suatu saat kita
dihadapkan pada pertanyaan ini : “Siapakah musuh besarmu?”, maka jawaban apa
uang akan kita berikan. Mungkin kita akan mengatakan kejahatan, peperangan,
penyakit, kemelaratan ataupun kelaparan sebagai musuh besar kita. Tetapi
sebenarnya karena menurut para ahli ini ada sesuatu yang lebih merupakan musuh
utama manusia yaitu RASA TAKUT.Gangguan seperti penyakit, bencana kelaparan,
ataupun peperangan tidak selamanya mengganggu kita, mereka tidak setiap hari
datangnya.Justru rasa takut lah yang sebenarnya menghinggapi diri kita.Memang
jika kita selidiki maka sebenarnya kita justru lebih banyak menderita karena
takut gagal, takut merasa sakit dan sebagainya.
4.
PENYEBAB PENDERITAAN
Dikutip dari buku Nugroho dan Muchji (1996:110-112) Apabila kita kelompokan secara sederhana
berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat
diperinci sebagai berikut :
A.
Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan
sesame manusia dan hubngan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini
biasanya disebut bernasib buruk yang sebenarnya dapat diperbaiki oleh manusia
itu sendiri agar menjadi lebih baik .
Artinya manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya.
Karena perbuatan buruk sesame manusia lain menjadi menderita, misalnya
1)
Pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap, disiksa oleh majikannya,
sudah pantas jika majikannya diganjar dengan hukuman penjara oleh pihak berwajib
agar perbuatannya itu dapat diperbaiki dan sekaligus merasakan penderitaan,
sedangkan pembantu tadi dapat dipulihkan.
2)
Perbuatan buruk para pejabat pada zaman Orde Lama dilukiskan oleh
seniman Rendra dalam puisinya ‘bersatulah Pelacur-Perlacur Kota Jakarta”,
perbuatan yang merendahkan kaum wanita, yang memandang wanita tidak lebih dari
pemuas nafsu seksuaal. Karya Rendra ini dipandang sebagai salah satu usaha
memperpaiki nasib buruk itu dengan mengkomunikasikannya kepada masyarakat
termasuk pejabat dan pelacur ibu kota itu.
Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan
penderitaan manusia.Tetapi manusia tidak menyadari hal ini. Mungkin kesadaran
itu baru timbul setelah musibah yang membuat manusia menderita, misalnya:
1)
Musibah banjir dan tanah longsor di Lampung Selatan bermula dari
penghunian liar di hutan lindung, kemudian dibabat menjadi tandus dan gundul
oleh manusia-manusia penghuni liar itu. Akibatnya beberapa jiwa jadi korban
banjir, ratusan rumah hancurbelum terhitung lagi jumlah ternak dan harta benda
yang hilang/musnah. Segenap lapisan masyarakat, pemerintah dan ABRI bekerja
sama untuk membebaskan para korban dari penderitaan ini.
B.
Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat
penyakit atau siksaan/azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimism dapat
merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Beberapa kasus penderitaaan dapat
diungkapkan berikut ini :
1)
Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan, diasuh dengan tabah oleh
orang tuanya. Ia disekolahkan, kecerdasannya luar biasa. Walaupun ia tidak bisa
melihat dengan mata, hatinya terang benderang. Karena kecerdasannya, ia
memperoleh pendidikan sampai di Universitas, dan akhirnya memperoleh gelar Doktor
di Universitas DSarbone Peancis. Dia adalah Prof Dr Thaha Husen , Guru besar
Universitas di Kairo, Mesir.
2)
Nabi Ayub menglami siksaan Tuhan, tetapi dengan sabar ia menerima
cobaan ini. Bertahun-tahun ia menderita penyakit kulit, sehingga istrinya bosan
memeliharanya, dan ia dikucilkan. Berkat kesabaran dan pasrah kepada Tuhan,
sembuhlah ia dan tampak lebih mud,
sehingga istrinya tidak mengenalinya lagi. Disini kita dihadapkan kepda masalah
sikap hidup kesetiaan, kesabaran, tawakal, percaya, pasrah, tetapi juga sikap
hidup yang lemah, seperti kesetiaan dan kesabaran sang istri yang luntur,
karena penyakit Nabi Ayub yang cukup lama.
5.
PENGARUH
PENDERITAAN TERHADAP MANUSIA
Dikutip dari buku Nugroho dan Muchji (1996:112)
Orang
yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan
sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap
negatif.Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa,
putus asa, bahkan ingin mengakhiri hidupnya.Sikap ini diungkapkan dalam
peribahasa “nasi
sudah menjadi bubur”. Orang
yang merasa dirinya menderita akan mendapat tekanan dari dalam jiwanya dan rasa
malu. Seseorang yang berlarut-larut dalam penderitaan adalah orang yang rugi
karena tidak menerima keadaan yang telah dialaminya sehingga menyebabkan
kegelapan dalam kehidupannya, tidak punya gairah dan tujuan untuk kehidupan
mendatang
. Sikap positif yaitu sikap optimis
mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melaikan
perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya
bagian dari kehidupan. Dalam ajaran
agama disebutkan bahwa Seseorang dapat keluar dari rasa penderitaan yang dialaminya
bila dia dapat mengambil hikmah dari penderitan tersebut sehingga dapat
memperbaiki dirinya menjadi lebih baik lagi untuk tetap melanjukan kehidupannya
dimasa depan. Sikap positif biasanya
kreatif, tidak mudah menyerah, ahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap
anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa; anti
kekerasan, ia berjuang menentang kekerasan, dan
lain-lain.
6.
CONTOH
PENDERITAAN DALAM KESEHARIAN
1. Penderitaan pada diri sendiri
Bila suatu saat kita
dihadapkan pada pertanyaan ini : “Siapakah musuh besarmu?”, maka jawaban apa
uang akan kita berikan. Mungkin kita akan mengatakan kejahatan, peperangan,
penyakit, kemelaratan ataupun kelaparan sebagai musuh besar kita. Tetapi
sebenarnya karena menurut para ahli ini ada sesuatu yang lebih merupakan musuh
utama manusia yaitu RASA TAKUT.Gangguan seperti penyakit, bencana kelaparan,
ataupun peperangan tidak selamanya mengganggu kita, mereka tidak setiap hari
datangnya.Justru rasa takut lah yang sebenarnya menghinggapi diri kita.Memang
jika kita selidiki maka sebenarnya kita justru lebih banyak menderita karena
takut gagal, takut merasa sakit dan sebagainya.
2.
Penderitaan terhadap Sesama Manusia
Kemiskinan lazimnya
dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang
pokok, dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar yaitu sandang, pangan,
papan.Kemiskinan merupakan salah satu masalah besar yang ditanggung oelh sebuah
Negara termasuk Indonesia karena merupakan akar masalah yang dapat menghasilkan
beberapa masalah lainnya seperti kriminalitas, konfilk sosial dan kesenjangan
social yang tentunya merupakan suatu bagian dari penderitaan.
3.
Penderitaan terhadap Alam
Musibah banjir dan tanah longsor di Lampung
Selatan bermula dari penghunian liar di hutan lindung, kemudian dibabat menjadi
tandus dan gundul oleh manusia-manusia penghuni liar itu.Akibatnya beberapa
jiwa jadi korban banjir, ratusan rumah hancurbelum terhitung lagi jumlah ternak
dan harta benda yang hilang/musnah. Segenap lapisan masyarakat, pemerintah dan
ABRI bekerja sama untuk membebaskan para korban dari penderitaan ini.
4. Penderitaan dari Tuhan
Penderitaan dari Tuhan yang paling pedih adalah
Azab seperti yang terjadi pada firaun.Tenggelamnya Firaun di laut Merah sesuai
yang disebutkan Al-Quran adalah azab yang dijatuhkan pada orang yang angkuh dan
sombong.Firaun adalah raja Mesir yang mengaku dirinya Tuhan. Ketika Firaun
bersama bala tentaranya mengejar nabi Musa dan pengikut-pengikutnya menyebrang
laut Merah, laut itu terbelah dan Nabi Musa sertaa pengikutnyaa berlalu namun
ketika Firaun dan tentaranya berada tepat di tengah laut Merah, seketika itu
juga laut merah tertutup lagi dan mereka semua tenggelam.
(
Neltje dan Harwantiyoko, 1996:100-101)
7. CONTOH
MASALAH PENDERITAAN PADA MANUSIA
Untuk pembahasan ini, saya mengambil salah
satu bagian dari kisah hidup Darwin Silalahi, Presiden Direktur PT Shell
Indonesia. Dikutip dari Darwin Silalahi
(2012:35-36)
A TRAGEDY OR DIFFICULT
SITUATION IS A CALL FOR LEADERSHIP
Menjadi
pemimpin tidak hanya saat kita diangkat menjadi seorang manjer, vice president,
ataupun CEO. Kesempatan menjawab panggilan kepemimpinann bisa datang setiap
hari, dan bisa terjadi sewaktu kita masih sangat muda. Tragedi atau situasi
yang sulit sering menjadi titik masuk perjalanan kepemimpinan.
Sebagai
manusia kita tidak punya pilihan apakah menolak atau menerima segala bentuk
cobaan hidup. Kita hanya bisa berasumsi bahwa cobaan akan selalu datang silih
berganti selama kita masih hidup, Suka atau tidak, manusia tidak pernah lepas
dari cobaan yang bisa saja membuat seseorang menderita, baik batinlah atau pun
badaniah.
Pengalaman
sulit itu dapat terjadi pada semua kita, termasuk saya. Ayah menikah dengan ibu
kandung saya yang merupakan istri kedua ayah, setelah istri pertama meninggal
dunia. Usia Ayah telah 65 tahun sewaktu menikahi ibu saya. Sejak saya berumur 6
tahun dan mulai bisa mengingat pengalaman hidup, Ayah sudah berumur 71 tahun
dan mulai sakit-sakitan serta banyak menghabiskan waktunya di tempat tidur. Walau begitu, Ayah adalah sosok
pemimpin pertama dalam hidup saya yang mengajarkan pentingnya disiplin, kerja
keras seorang dan mimpi tentang masa depan yang lebih baik kepada saya dan
adik-adik.
Dalam
kondisi sakit-sakitan, Ayah tetap tidak bisa kompromi jika kami kurang rajin
belajar. Dengan memegang sapu lidi, Ayah memperlihatkan kewibawaannya saat
menunggui saya dan adik belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah(PR).Saat masih
kecil, saya sudah dibiasakan orangtua ikut membantu mereka. Setelah pulang dari
sekolah, sehabis makan siang, saya biasanya membantu menjaga pompa besin.Sambil
menunggu pelanggan, saya mengerjakan PR sekolah. Kala itu, SPBU dioperasikan
secara mekanis dengan mngengkol agar minyak yang akan dijual keluar dari
tangkinya.
Panggilan
hidup bagi seorang anak manusia untuk menjadi seorang pemimpin bisa berlangsung
kapan saja- seperti yang saya alami ketka berusia 14 tahun saat kehilangan Ayah
yang meniggal pada usia 81 tahun. Keadaan itu memaksa saya harus menerima ‘tongkat estafet’ kehidupan keluarga dari
Ayah. Tanpa persiapan apa-apa, sebagai anak laki-laki tertua dari ibu kandung,
saya harus meneruskan kapemimpinan Ayah unuk mengelola manajemen keluarga yang
ditinggalkan Ayah.
Saya yang masih berusia 14 tahun saat itu,
harus mampu membantu mengurus hidup enam orang anggota keluarga yang masih
sangat muda belia. Peristiwa itulah panggailan pertama kepemimpinan bagi saya
sekaligus motivasi yang mendorong saya untuk mampu berperan aktif membantu ibu
menahkodai keluarga ang ditinggalkan Ayah. Saat itu purpose yang saya miliki sebagai pemimpin keluarga adalah semua
adik Saya harus bisa mengenyam pendidikan higgga perguruan tinggi karena
pendidikan adalah topangan masa depan keluarga kami, dan juga setiap kakak adik
saya.
Identifikasi
Masalah
Dari kisah diatas,
dapat diidentifikasi bahwa penderitaan
yang dialami yaitu kehilangan seserorang yang sangat dicintai yaitu sang ayah,
diusianya yang masih belia. Sehingga sekaligus menambah beban hidup Darwin
yaitu menanggung beban hidup adik-adiknya dimasa depan
8. SOLUSI MASALAH PENDERITAAN MANUSIA
Dikutip dari Darwin Silalahi (2012:36-37)
Situasi yang sulit atau
mungkin tragedi hidup sering merupakan sebuah
kesempatan langka untuk menyadari
bahwa ada sesuatu yang sangat penting
dan perlu kita perhatikan dalam hidup ini. Ada sesuatu yang lebih besar dibalik
segala rintangan atau kesusahan.Kehidupan kita bukanlah kumpulan kebetulan
semata, atau sekadar nasib atau keberuntungan.Tuhan punya masterplan.Rencanan
Tuhan atas hidup kita mencakup semua hal yang terjadi pada kita, termasuk
kesalahan-kesalahan kita, dosa-dosa kita, dan penderitaan kita.Bahkan penyakit,
utang, bencana, perceraian, hingga kematian orang tercinta- semuanya berasal
dari Tuahn.Tuhan membangun hal-hal baik dalam diri kita dari yang tampaknya
buruk di mata manusia.Lanjut dari cerita diatas, Tekad itu saya buktikan
setelah saya meraih S-1 dari Universitas Indonesia.Saya ingin segera bekerja
agar bisa mandiri dan membantu biaya pendidikan adik-adik. Sebetulnya,
kesempatan terbuka untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi ( S-2) , namun harus saya tunda dulu. Sebelum
saya lulus sarjana, perusahaaan British Petroleum (BP) telah bersedia mengikat
kontrak kepegawaian dengan saya dan saya
dapat bekerja sebagai geophysicist di perusahaan minyak asal inggris itu. Setelah
bekerja, saya langsung mengambil alih tugas dan tanggung jawab untuk
menyekolahkan adik-adik higga lulus universitas.
Setelah bekerja satu
tahun di BP, salah satu keinginan terbesar saat itu adalah memiliki tempat
tinggal sendiri agar bisa mengajak adik-adik dari kampong untuk tinggal sendiri
agar bisa mengajak adik-adik dari kampong untuk tiggal bersama di
Jakarta.Impian itu terwujud setelah memanfaatkan fasilitas KPR BTN dengan
membeli sebuah rumah sederhana berdinding batako tanpa plester semen di
perumahan Taman Duta, Cisalak, Depok. Tiga tahun selelahnya , Ibu pindah dari
kampong dan tinggal bersama saya serta adik-adik di Cisalak. Dengan rencana
penugasan saya ke BP Amerika Serikat, yang tentunya akan memberikan tambahan
penghasilan, rumah BTN itu kemudian saya jual agar dapat membayar uang muka
sebuah rumah dengan luas tanah 120 m2 di Bintaro Jaya yang kemudian
menjadi perumahan tempat tinggal keluarga. Saya sangat bersyukur kepada Tuhan
Yang Mahakuasa atas berkat-Nya yang begitu besar sehingga semua adik saya bisa
menyelesaikan pendidikan universitas.
Jika suatru peristiwa
menyedihkan menimpa, termasuk yang tadinya tidak kita duga akan terjadi, apakah
kita larut dalam kesedihan dan menyalahkan Tuhan? Dari kisah hidup ini, saya
belajar bahwa Tuhan akan membiarkan kita terdorong, menguji batas kapasitas
kita, dan menarik kita keluar dari zona nyaman. Dia tahu seberapa besar beban
yang bisa kita pikul pada saat-saat tersuram sekalipun.
Mari kita ingat selalu
bahwa Tuhan sedang mengembangkan dan menempa diri kita. Setiap masalah yang
terjadi dalam hidup kita merupakan
kesempatan pembangunan karakter diri.
Semakin besar suatu masalah, maka semakin besar ‘otot spiritual’ dan serat
moral kita yang sedang dibangun oleh Tuhan. Cobaan itu hanya datang sementara
waktu, namun karakter kita akan terbangun dan bertahan sepanjang hidup kita.
Solusi
Masalah
Solusi
dari penderitaan diatas yaitu menerima dengan ikhlas jalan hidup yang telah
Tuhan berikan, Serta berusaha menjalani kehidupannya dengan kerja keras &
pantang menyerah sehingga dimasa depan menggapai kesuksesan.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Nugroho,Widyo
dan Achmad Muchji. 1996. Ilmu Budaya dasar .Jakarta: Gunadarma
2. Hakim, M Arifin. 2001. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta:Pustaka Jaya
3.
Silalahi,
Darwin.2012. Life Story not Job Title.Jakarta:Kepustakaan
Populer Gramedia
4.
Katuuk, Neltje dan
Harwantiyoko.1996.Ilmu Sosial Dasar.Depok:Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar